`
“Mbak Ayu bilang kamar Hendra gak di pakai. Kamu tempati aja sama Saga buat istirahat.”
Malam itu pukul setengah sebelas malam, lampu lampu rumah sudah mulai dimatikan. Oma juga bahkan sudah tidur dalam kamarnya. Semua anggota keluarga sudah temani anak-anak kecil untuk tidur. Sementara itu Jian dan Hendra yang masih terjaga bantu Noah untuk siapkan kamar yang tidak dipakai.
“Mas Hendra tidur mana?”
“Kamarnya Chanie, minta ditemani anaknya. Selamat istirahat ya kalian. No, kamu jangan macam-macam ya belum nikah loh…”
Noah menggeleng setelah kepergian Jian turuni anak tangga. Sementara itu Sagara diam saja, bingung. Setelah dengar penjelasan Jian ia baru menyadari bahwa ia dan Noah akan berada di satu kamar yang sama. Gugup, sebab ini pertama kalinya.
Luna masuk lebih dulu, anjing putih itu tampak sudah mengenal setiap sudut ruangan dengan baik. Bagaimanapun juga Luna tidak pernah absen datang saat Noah dan keluarga kecilnya menginap di rumah oma.
“Mau saya bantu, Saga?” Noah ulurkan tangannya meminta tas selempang Sagara yang berisi baju-bajunya selama 3 hari berada disini untuk dibawakan.
Sagara menggeleng, “Saga bisa sendiri, mas.”
Noah tersenyum, entah mengapa ia selalu mendadak bahagia jika dengar Sagara memanggilnya dengan sebutan itu. Terasa jauh lebih dekat rasanya.
“Kamu istirahat dulu saja Saga, saya mau mandi. Kamu di ranjang ya, nanti saya tidur di sofa.”
Sofa di pojok ruangan itu memang terlihat nyaman. Sagara sudah merasakannya sendiri. Tapi apakah pantas untuknya biarkan Noah tidur di tempat sempit ini sementara ranjang dengan ukuran king size itu terlihat jauh lebih nyaman.
Sudah satu jam Sagara berpikir di tepi ranjang. Duduk menunggu Noah selesai dengan kegiatan mandinya.
“Kok belum tidur?”
“Kak..”
“Kenapa Sa?”
“Kak Noah nggak mau tidur di ranjang aja?”
“Berdua sama kamu?”
Sagara mengangguk, sebab memang tidak ada pilihan lain. Ia juga rasanya tidak sanggup kalau harus tidur di sofa, tubuhnya itu minta diistirahatkan dengan layak setelah 7 jam perjalanan.
“Boleh?”
“Ya… iya. Kan Saga yang minta. Kak Noah memang nggak capek tidur di sofa?”
Noah tersenyum, gemas melihat Sagara tiba-tiba berubah menjadi semerah buah ceri.
“Ya sudah, ayo tidur. Sudah malam.. saya capek.”
Sagara rapikan ranjang tempatnya tidur, jauhkan satu bantal agar tidak terlalu dekat dengan Noah. Si Taurus memandangnya heran, lucu juga melihat Sagara salah tingkah sendiri padahal ide untuk tidur satu ranjang ini berasal darinya.
“Oh iya Saga, saya hampir lupa.” Noah tak jelaskan apa maksudnya, Sagara sampai urungkan niat untuk berbaring begitu Noah berjalan hampiri sofa dimana ia meletakkan celana panjangnya.
Sagara perhatikan Noah yang mulai merogoh saku celana, heran ia sampai mengernyit. Kepalanya penuh tanda tanya, sebelum pada akhirnya Noah duduk di tepi ranjang dekat dengan Sagara.
“Saya punya hadiah valentine buat kamu.”
Kotak putih kecil terbungkus pita merah terlihat sangat mewah untuknya Sagara mendelik tidak percaya. “Ini apa kak?”
“Hadiah Saga, buat kamu. Anggap saja ini early engagement dari saya.”
Sagara gemetar, agak ragu ia menerima kotak kecil itu dari Noah. Hadiah valentine katanya. Sagara sendiri bahkan tidak menyadari hari cinta itu sebelum Noah berikan hadiah untuknya.
“Kak t-tapi…”
“Terima Saga, saya kasih buat kamu karena saya cinta. I have never loved someone this much.”
Sagara mendapati sebuah kalung emas dengan liontin berbentuk bulan sabit. Indah sekali, Sagara tidak mau menebak berapa banyak Noah habiskan uangnya untuk kalung seindah ini.
“Kamu suka kan?” Noah khawatir Sagara tidak menyukainya, sebab laki-laki itu sudah beberapa detik terus pandangi kalung tersebut di dalam kotaknya.
“i-ini cantik banget kak.. Saga suka.” Matanya berkaca-kaca, Sagara tidak bisa berbohong kalau ia merasa sangat dicintai.
“Let me help you, Saga.” Noah pasangkan kalung seindah itu pada leher jenjang Sagara, indah. Terlalu indah, Noah perlahan bahkan berikan kecup di lehernya itu sekilas. Buat Sagara berdebar hebat.
“You're so pretty. Prettier than ever.”
Sagara belum pernah sekalipun merasa begitu istimewa di mata orang lain selain bunda. Kemudian tahu tahu saja Noah hadir dan tawarkan segala hal indah untuknya. Bukan maksud berlebihan, Sagara meneteskan air matanya sebab ada rasa bahagia yang tidak bisa diungkapkan.
“Kak…” Sagara menatap kedua bola mata itu dari dekat. Coklat gelap, berkilauan. Sagara tahu dengan jelas Noah menatapnya dengan cinta. Maka tanpa pikir lebih panjang lagi, ia daratkan ciuman kecil diatas bibir laki-laki itu. Hanya berlangsung sepersekian detik namun dapat timbulkan debar entah sampai kapan berakhir. Sagara terlalu malu untuk mulai ciuman panjang itu, pun ia tidak tahu bagaimana seharusnya ia bersikap saat tension diantara keduanya sudah sangat mendukung. Sagara hanya ingin nikmati setiap momen yang terjadi padanya sekarang.
“Terimakasih kak Noah.”
Noah merasakan hembus nafas lembut menyapu seluruh wajahnya, hidungnya yang masih sesekali menempel berkat jarak yang begitu dekat buatnya merasakan sesuatu yang luar biasa di hatinya. Pun juga Sagara, kupu-kupu itu hadir sejak ia datang ke rumah itu, ia jatuh cinta lagi dan lagi. Pada setiap momen yang ia lalui bersama Noah.
Tanpa jawaban, Noah kini letakkan tangannya pada pinggang ramping Sagara, membawanya mendekat dan lebih dekat hingga buat Sagara tersekat. Katakan Sagara sudah tak miliki jalan keluar, posisi tubuh semi memeluk ini buatnya terus rasakan hawa panas di sekitar kamar.
Noah meletakkan jari-jarinya dengan lembut diatas pipi Sagara, menatap matanya. Berada di hadapan Sagara buatnya diliputi oleh keindahan saat itu. Ketika Noah mencondongkan tubuhnya, ia merasakan kupu-kupu di dalam perutnya. Jantungnya berdegup kencang saat ia menutup jarak di antara mereka, bibir keduanya mengunci dalam ciuman yang lembut dan perlahan. Sentuhan bibir mereka sangat halus dan lambat, hangat dan lembut memenuhi udara. Malam itu adalah ciuman pertama Sagara, ciuman yang akan dikenang dengan penuh kasih sayang dan terbawa di dalam hati keduanya lama setelah ciuman itu berakhir.
“Thank you for being my valentine, kak Noah…”
“Thank you for being my valentine, Sagara.”
[ ]
rain