Rooftop

rain
3 min readAug 2, 2022

--

Baru saja membuka pintu setelah menaiki beberapa tangga untuk mencapai rooftop, Sunghoon sudah disambut hangat dengan angin yang menerpa wajahnya, surai hitam kecoklatan alami itu berterbangan kesana kemari. Ia merasa seperti terbang.

Jay menyadari keberadaanya dari suara langkah kaki yang semakin mendekat kepadanya. Kemudian cepat-cepat membuang puntung rokok yang sempat dihisapnya siang itu. Ia sendiri.

“Ngapain lo disini?” tanya si Taurus lalu cekikikan sendiri melihat siswa paling rajin kini sedang berada di atas rooftop pada saat jam pelajaran berlangsung.

“Bu Ratna minta gue buat bawa lo balik ke kelas,” jawabnya.

“Yaelah ngapain lagi sih, bukannya itu orang kemaren ga mau lihat muka gue lagi..”

Sunghoon berdecak, “Jay, lo tuh… masih untung Bu Ratna peduli sama lo.”

“Nggak ah, lo balik duluan aja nanti gue nyusul.”

“Ck! Kenapa sih lo suka bolos kesini?”

Sunghoon sudah muak, sungguh. Dalam sekejap ide untuk segera menyeretnya kembali terlintas di kepalanya. Namun sayangnya baru saja menggenggam pergelangan tangannya, laki-laki itu segera menariknya dan menghadapkan dirinya ke depan pemandangan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Lo lihat..” katanya memberikan jeda sebentar meminta si Sagitarius untuk memandang jauh ke depan.

Sunghoon terdiam, tidak sama sekali bergerak sedikit saja. Setengah tidak percaya, tapi siang itu matahari yang perlahan tertutup kumulus membuatnya merasa teduh disertai angin yang seakan memeluk seluruh tubuhnya. Ia merasa seperti terbang.

“This is the only reason why gue betah lama-lama disini.” Jay kembali melanjutkan kalimatnya yang sempat tertunda. “Lo boleh kesini kapan aja yang lo mau,” tambahnya membuat Sunghoon sedikit tersadar dari gemingnya.

“Tapi tetep aja lo ga bisa bolos terus cuma karena ini.” Final Sunghoon, kini berbalik menghadap Jay dan membelakangi pemandangan itu.

“Terserahlah lo mau balik apa enggak.” Sunghoon berjalan jauh meninggalkan Jay yang masih tersenyum-senyum menyadari Sunghoon telah menyukai tempat ini diam-diam.

Meski katanya dan faktanya ia masih ingin berlama-lama disana Jay tetap saja luluh ketika Sunghoon menatapnya tajam dan berharap ia mengikutinya jalan kembali ke kelas. Ia memutuskan untuk segera berlari menyusul langkah kaki cowok manis itu.

“Cemberut mulu dah kalo jalan sama gue…” Jay sempat menatap kedua matanya dari depan, padahal faktanya ia tidak selalu cemberut ketika bersamanya. Hanya hari ini saja, ia kesal sebab baru pertama kalinya ia mendapati Jay merokok.

Sunghoon melipat kedua tangannya berjalan satu tingkat anak tangga diatas Jay. “Lo sering ya ngerokok?”

Ditanya begitu oleh Sunghoon, Jay sekilas menatapnya lalu terkekeh. “Kenapa tanya gitu?”

“Gapapa sih kepo aja..”

Laki-laki itu mengangguk pada akhirnya. “Sebenarnya nggak juga sih, gue nyebat cuma pas lagi banyak pikiran aja..”

“Lo lagi banyak pikiran?”

“Iya, isinya lo mulu nih pikiran gue hehe..”

“Ga lucu.” Sunghoon menutup pembicaraan singkat itu dengan sinis. Kemudian ditinggalkannya Jay disana yang masih membeku memperhatikannya.

“Besok ga usah ngerokok lagi.” katanya dalam satu kali tarikan nafas, mendengarnya pun jadi gemas sendiri. Jongseong tersipu menyadari bagaimana Sunghoon sebenarnya masih memiliki sedikit perhatian untuknya.

[ ]

rain.

--

--

rain
rain

Written by rain

ֶָ֢ 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒘𝒆𝒍𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒕𝒐 𝒕𝒉𝒆 𝒓𝒊𝒑𝒑𝒆𝒅 𝒑𝒂𝒈𝒆𝒔 𝒐𝒇 𝒎𝒊𝒏𝒆.

No responses yet